Tawazun Artinya
keseimbangan. Ajaran-ajaran Islam seluruhnya seimbang dan memberi porsi kepada
seluruh aspek kehidupan manusia secara proporsional.
Tidak ada yang berlebihan atau kekurangan, tidak ada perhatian
yang ekstrim terhadap satu aspek dengan mengorbankan aspek yang lain. Karena
semua aspek itu adalah satu kesatuan dan menjalankan fungsi yang sama dalam
struktur kehidupan manusia.
Ada keseimbangan antara
bagian-bagian yang bersifat fisik (zahir) dan metafisik (gaib) dalam keimanan.
Ada keseimbangan antara kecondongan kepada materialisme dan spiritualisme dalam
kehidupan.
Ada keseimbangan
antara aspek ketegasan hukum dan persuasi moral dalam bernegara. Ada
keseimbangan antara Sunnah Kauniyah yang eksak dan pasti dengan kehendak Allah
yang tetap bebas dan tidak terbatas (seperti dalam kasus istri nabi Ibrahim
yang melahirkan di usia yang sangat tua, atau Maryam yang melahirkan tanpa
proses biologis normal, atau pendinginan api bagi Ibrahim dan lainnya, semua
ini tanpa harus mengganggu kepastian gerak alam yang dapat diobservasi oleh
manusia secara empiris).
Ada keseimbangan antara
ibadah yang bersifat mahdhah (khusus) dengan ibadah dengan wilayah yang luas.
“Dan segala sesuatunya Kami ciptakan dengan kadarnya masing-masing.” (QS 54:49)
“Engkau takkan penah menemukan pada ciptaan Allah Yang Maha Pengasih sesuatu
yang tidak seimbang.” (QS: 67: 3).
Ciri keseimbangan ini
telah memproteksi Islam dari keterpecahan dan dikhotomi yang selalu ada dalam
ideologi lainnya. Ada spiritualisme yang ekstrim dalam gereja di abad
pertengahan, tapi juga ada materialisme yang ekstrim pada kaum sekuler. Ada
porsi kelompok yang berlebihan dan sosialisme, tapi juga ada porsi individu
yang ekstrim dalam kapitalisme liberal. Ini menciptakan pertentangan-pertentangan
dalam struktur ideologi dan senantiasa mewariskan kegoncangan psikologis akibat
ketidakutuhan dalam diri pada pemeluknya.
No comments:
Post a Comment