Pages

Powered by Blogger.
.

Popular Posts

Saturday, 15 November 2014

Syarat-syarat diterimanya Dua Kalimat Syahadat

مَعْنَى الشَّهَادَتَيْنِ
Makna Dua Kalimat Syahadat


Madlul Syahadah (Kandungan Kalimat Syahadat)
Syahadatain begitu berat diperjuangkan oleh para sahabat, bahkan mereka sedia dan tidak takut terhadap segala ancaman kafir. Sahabat nabi misalnya Habib berani menghadapi siksaan dari Musailamah yang memotong tubuhnya satu persatu, Bilal bin Rabah tahan menerima himpitan batu besar di tengah hari dan sederet nama lainnya. Mereka mempertahankan syahadatain. Muncullah pertanyaan kenapa mereka bersedia dan berani mempertahankan kalimah syahadat? Ini disebabkan kerana kalimah syahadat mengandung makna yang sangat mendalam bagi mereka. Syahadah bagi mereka dan arti yang sebenarnya mencakupi pengertian ikrar, sumpah dan janji. Mayoritas umat Islam mengartikan syahadat sebagai ikrar saja, apabila mereka tahu bahwa syahadat juga mengandung arti sumpah dan janji, serta tahu bahwa akibat janji dan sumpah maka mereka akan benar-benar mengamalkan Islam dan beriman. Iman sebagai dasar dan juga hasil dari pengertian syahadat yang betul. Iman secara sebutan oleh mulut, juga diyakini oleh hati dan diamalkan oleh perbuatan sebagai pengertian yang sebenarnya dari iman. Apabila kita mengamalkan syahadat dan mendasarinya dengan iman yang konsisten dan istiqamah, maka beberapa hasil akan dirasakan seperti keberanian, ketenangan dan optimis menjalani kehidupan. Kemudian Allah Swt memberikan kebahagiaan kepada mereka di dunia dan di akhirat.

Rukun Islam
Rukun Islam ada 5
Ø  Mengucapkan dua kalimat syahadat
Ø  Mendirikan shalat
Ø  Menunaikan zakat
Ø  Puasa bulan Ramadhan
Ø  Menunaikan haji bagi yang mampu

Mana di antara rukun itu yang paling berat ?

          Shalat memang berat (2:45), tapi ringan bagi yang khusyu’ (karena imannya benar)
          Zakat juga berat, tapi bagi yang meyakini balasan dari Allah yang sangat besar, tentu akan menjadi ringan
          Puasa juga berat, tapi bagi yang beriman dengan baik, akan jadi ringan
          Haji juga berat, tapi bagi yang bertakwa itu menjadi ringan
          Jadi yang menentukan adalah iman, yang ditentukan oleh baiknya syahadatnya (rukun pertama)

Kenapa syahadat diletakkan di awal, karena syahadatain menjadi titik tolak baliknya rukun yang lain. Syahadat adalah pintu masuk islam bagi orang kafir. Setelah mengucapkan syahadat maka seorang menjadi muslim (apapun Niatnya).  

Kandungan Syahadat

Arti Syahadah (“asyhadu”)
Pernyataan  (اَلْإِعْلاَنُ)
Sumpah (اَلْقَسَمُ)
Janji (اَلْعَهْدُ)

Syahadah Artinya PERNYATAAN
          Bahasa Arabnya: اَلإِقْرَارُ atau اَلإِعْلاَنُ (dalam bahasa Indonesia: Iklan, yang seharusnya membacanya I’lan bukan iklan)
          “Asyhadu” berarti “aku menyatakan”
          Kalau dihubungkan dengan kalimat syahadat maka artinya “aku menyatakan bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, dan aku menyatakan bahwa Muhammad adalah utusan Allah”

Syahadat Artinya SUMPAH
          Kandungan kedua dari syahadat adalah SUMPAH
          Bahasa Arabnya:  اَلْقَسَمُ
          “Asyhadu” berarti “aku bersumpah”
          Dihubungkan dengan kalimat syahadat maka artinya “aku bersumpah bahwa tidak ada ilah kecuali Allah, dan aku bersumpah bahwa Muhammad adalah utusan Allah”
          Sumpah memberikan bobot kebenaran terhadap apa yang dinyatakan (makanya saksi sebelum bersaksi harus disumpah)
          Bahwa yang dinyatakan itu tidak main-main, melainkan keluar dari hati yang paling dalam 

Dalil:
· Q.11: 112-113, istiqamah artinya tidak menyimpang atau cenderung pada kekufuran. Q.17: 73-74, istiqamah tetap teguh, tahan dan kuat dalam menghadapi dan melaksanakan perintah Allah. Q.42: 15, terus berjuang menyampaikan ajaran Allah dengan tidak mengikuti hawa nafsu. Hadits: Abi Amr atau Abi Amrah Sofyan bin Abdillah, ia berkata: “aku berkata: Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku tentang suatu perkataan yang aku tak akan dapat menanyakannya kepada seseorang kecuali kepadamu’. Bersabdalah Rasulullah, katakanlah: aku telah beriman kepada Allah, kemudian berlaku istiqamahlah kamu”. (Muslim).
· Q.41: 30-32, orang yang beristiqamah didukung Malaikat yang akan menjadikannya berani, tenang dan optimis. Q.9: 52, sumber keyakinan tentang qadha dan qadar yang menimbulkan keberanian, kecelakaan atau kemudharatan hanyalah ketentuan Allah belaka. Q.3: 157-158, kemuliaan merupakan anugerah Allah bagi orang-orang mukmin sehingga mereka tidak takut menyampaikan risalah kebenaran, lihat Q.33: 39.
· Q.13: 28, ketenangan dapat diperoleh dengan mengingat Allah. Q.47: 7, 3: 173, 33: 23, ketenangan yang diperoleh karena tawakkal terhadap janji perlindungan Allah yang pasti sehingga timbul pula keberanian menghadapi musuh. Ibnu Taimiyah berkata, “apa yang hendak dilakukan musuh-musuhku terhadapku? Sesungguhnya surga aku terletak dihatiku. Dimanapun aku berada ia selalu bersamaku. Sesungguhnya kematianku adalah syahid. Penjaraku adalah rasa manis, sedangkan mengusirku bagiku adalah travelling. Ibnu Qayyim mengambil perkataan seorang alim “sesungguhnya kita berada dalam kelezatan (hati) yang seandainya anak-anak raja mengetahuinya tentu mereka ingin mengambilnya dengan pedang-pedang mereka.
· Q.3: 160, optimis bahwa dengan pertolongan Allah tak akan ada yang dapat mengalahkan. Q.33: 22-23, contoh optimis para sahabat Rasul di perang Ahzab. Hadits, Rasulullah yakin akan mengalahkan Rumawi dan Parsi dengan menjanjikan kepada Saraqah bin Malik akan memberikan gelang dan mahkota Parsi dengan keislamannya. Hal ini kemudian terbukti dengan kemenangan kaum muslimin dalam perang Qadissiyya.



اْلإِلَهِ
Kandungan Kata “Ilah”
Kata ILAH
          Terdiri atas tiga hurup: alif, laam, dan haa
          Kalau merujuk ke kamus besar bahasa Arab maka ALIHA itu memiliki beberapa arti
           Tenang/tentram (سَكَنَ إِلَيْهِ)
           Memohon perlindungan (اِسْتَجَارَ بِهِ)
           Yang dituju karena rindunya (اِشْتَاقَ إِلَيْهِ)
           Paling dicintai/dirindukan (وُلِعَ بِهِ)
           Mengabdi (عَبَدَهُ)

Tenang/Tentram (سَكَنَ إِلَيْهِ)
          Berarti لاإله إلاالله maknanya “tidak ada yang dapat memberikan ketenangan dan ketentraman kecuali Allah”
          Seorang Muslim harus yakin bahwa tidak ada yang dapat menenangkan dan menentramkan kecuali menjalin hubungan dengan Allah
          13:28 أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram)
          10:7 ridho dan merasa tenang dengan kehidupan dunia (وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا)

Memohon Perlindungan (اِسْتَجَارَ بِهِ)
          Berarti لاإله إلاالله maknanya “tidak ada yang dapat memberikan perlindungan kecuali Allah”
          72:6 minta perlindungan kepada jin, didapati adalah bencana dan dosa
          Hadits: meski semua makhluk melindungi seseorang tapi Allah hendak menimpakan bencana, maka akan tertimpa bencana. Begitu pula sebaliknya

Yang Dituju Karena Rindunya (اِشْتَاقَ إِلَيْهِ)
          Berarti لاإله إلاالله maknanya “tidak ada yang dituju karena rindunya kecuali Allah”
          اللهُ غَايَتُنَا Allah tujuan kami
          51:50-51 larilah kamu menuju Allah
           Kalau lari, tabiatnya muka ke depan dan tidak berpaling ke kiri dan ke kanan
           Jangan terbuai dengan dunia dan orang lain
          18:28 وَلا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ  (janganlah kedua matamu berpaling dari mereka)

Paling Dicintai/Dirindukan (وُلِعَ بِهِ)
          Berarti لاإله إلاالله maknanya “tidak ada yang dicintai atau dirindukan kecuali Allah”
          Boleh kita cinta anak, harta, dan yang lainnya, tapi yang paling dicintai haruslah Allah
          2:165 kecintaan seorang mu’min kepada Allah harus sangat cinta, bukan sama cintanya dengan kepada selainNya
          Kenapa cintai tertinggi harus kepada Allah?
           Karena tabiat cinta itu menuntut pengorbanan
           Menuruti tuntutan anak, istri, dan lainnya tidak boleh bertentangan dengan Allah

Mengabdi (عَبَدَهُ)

          Ini arti ilah yang merangkum semua arti ilah di atas
          Karena mengabdi berarti
           Merasa tenang
           Minta perlindungan
           Menuju karena rindunya
           Mencintai
          Berarti لاإله إلاالله maknanya “tidak ada yang berhak diabdi kecuali Allah”

Allah Pemilik Otoritas (صَاحِبُ الْوِلاَيَةِ)

          Hak memerintah dan memimpin ada di Tangan Allah, bukan yang lain
          7:54 أَلا لَهُ الْخَلْقُ وَالأمْرُ  Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah
          7:196 إِنَّ وَلِيِّيَ اللَّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.
          Kalau ada manusia yang mengaku punya otoritas à merebut hak Allah = syirik

Allah Pemilik Ketaatan (صَاحِبُ الطَّاعَةِ)

          Ketaatan yang utama adalah taat kepada Allah (4:59)
          Ketaatan kepada Rasul karena Rasul tidak pernah ma’siyat kepada Allah, sehingga nilai ketaatannya sama (4:80)
          Ketaatan kepada ulil amri punya syarat, ulil amri itu taat kepada Allah
لَا طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةٍ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوفِ
Tidak ada ketaatan dalam ma’siyat, ketaatan itu hanya pada masalah ma’ruf (Muttafaq alaih)

Allah Pemilik Kedaulatan (صَاحِبُ الْحَاكِمِيَّةِ)

          Kedaulatan ada di tangan Allah (6:57, 12:40,67)
إِنِ الْحُكْمُ إِلا لِلَّهِ
Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah
          Kedaulatan rakyat bermakna
           Bagaimana umat Islam sebagai mayoritas mendapatkan aspirasi-aspirasi yang Islami
           Memastikan bahwa negara ini adalah negara hukum, sehingga hak-hak terlindungi sesuai tujuan-tujuan syari’at (مَقَاصِدُ الشَّرِيْعَةِ



اَلْوَلاَءُ وَالْبَرَاءُ
Loyalitas dan Pemutusan Hubungan

Susunan Unik لاإله إلاالله


•      Kalimat لاإله إلاالله memiliki susunan yang unik
لا ……. إلا ……..
•      Jadi yang dikehendaki adalah “peniadaan semuanya (ilah) dan pengokohan satu saja (Allah)
–     Tidak kenal kompromi
–     Harus dihilangkan sebersih-bersihnya
•      Itulah gambaran kalimat لاإله إلاالله
•      Hasilnya adalah keimanan yang kokoh
•      لاإله tanpa إلاالله
•      Menolak kebatilan tanpa mau menerima kebenaran
•      Hasilnya kebatilan lagi
•      Mungkin hanya rupanya yang berbeda, tapi tetap kebatilan (kebatilan baru)
•      Contoh: menolak kapitalisme tapi tidak mau menerima Islam, hasilnya sosialisme/komunisme

Rincian Kalimat لاإله إلاالله

•      Kalimat لاإله إلاالله terdiri atas empat kata
Ø  لا
Ø  إله
Ø   إلا
Ø  الله
•      Masing-masing memiliki fungsi
Ø  لا fungsinya adalah meniadakan (اَلنَّفْيُ)
Atau makna yang sejenis: menghancurkan, meruntuhkan, membabat, menghilangkan
•      إله fungsinya sebagai yang ditiadakan (اَلْمَنْفِيُّ)
•      Pembahasannya sudah diuraikan di A03 Ma’nal Ilah
Keduanya mengandung maksud bahwa kita harus berlepas diri dari semua ilah atau disebut dengan اَلْبَرَاءُ
Ø Ada empat makna yang dimaksud oleh kata al-bara’
–     Mengingkari atau menolak (اَلْكُفْرُ)
–     Memusuhi (اَلْعَدَاوَةُ)
–     Membenci (اَلْبُغْضُ)
–     Memutuskan atau mengisolir (اَلْمُفَاصَلَةُ)
Jadi memutuskan hubungan dengan semua ilah disertai pengingkaran, permusuhan dan kebencian. Putus hubungan tanpa menolak, memusuhi dan membencinya à masih mungkin balik lagi
Ø  إِلاَّ fungsi sebagai pengecualian (الإِسْتِثْنَاءُ) tapi karena ada لا (meniadakan) maka fungsinya sebagai اَلإِثْبَاتُ (mengokohkan)
•      اَلله adalah Dzat yang dikokohkan (اَلْمُثْبَتُ)
•      Keduanya mengandungkan maksud agar kita memberikan kesetiaan kita hanya kepada Allah semata (اَلْوَلاَءُ)


No comments:

Post a Comment