مَعْنَى الشَّهَادَتَيْنِ
Makna Dua Kalimat Syahadat
Madlul Syahadah
(Kandungan Kalimat Syahadat)
Syahadatain
begitu berat diperjuangkan oleh para sahabat, bahkan mereka sedia dan tidak
takut terhadap segala ancaman kafir. Sahabat nabi misalnya Habib berani
menghadapi siksaan dari Musailamah yang memotong tubuhnya satu persatu, Bilal
bin Rabah tahan menerima himpitan batu besar di tengah hari dan sederet nama
lainnya. Mereka mempertahankan syahadatain. Muncullah pertanyaan kenapa mereka
bersedia dan berani mempertahankan kalimah syahadat? Ini disebabkan kerana
kalimah syahadat mengandung makna yang sangat mendalam bagi mereka. Syahadah
bagi mereka dan arti yang sebenarnya mencakupi pengertian ikrar, sumpah dan
janji. Mayoritas umat Islam mengartikan syahadat sebagai ikrar saja, apabila
mereka tahu bahwa syahadat juga mengandung arti sumpah dan janji, serta tahu
bahwa akibat janji dan sumpah maka mereka akan benar-benar mengamalkan Islam
dan beriman. Iman sebagai dasar dan juga hasil dari pengertian syahadat yang
betul. Iman secara sebutan oleh mulut, juga diyakini oleh hati dan diamalkan
oleh perbuatan sebagai pengertian yang sebenarnya dari iman. Apabila kita
mengamalkan syahadat dan mendasarinya dengan iman yang konsisten dan istiqamah,
maka beberapa hasil akan dirasakan seperti keberanian, ketenangan dan optimis
menjalani kehidupan. Kemudian Allah Swt memberikan kebahagiaan kepada mereka di
dunia dan di akhirat.
Rukun
Islam
Rukun Islam ada 5
Ø Mengucapkan
dua kalimat syahadat
Ø Mendirikan
shalat
Ø Menunaikan
zakat
Ø Puasa
bulan Ramadhan
Ø Menunaikan
haji bagi yang mampu
Mana di antara rukun
itu yang paling berat ?
•
Shalat
memang berat (2:45), tapi ringan bagi yang khusyu’ (karena imannya benar)
•
Zakat
juga berat, tapi bagi yang meyakini balasan dari Allah yang sangat besar, tentu
akan menjadi ringan
•
Puasa
juga berat, tapi bagi yang beriman dengan baik, akan jadi ringan
•
Haji
juga berat, tapi bagi yang bertakwa itu menjadi ringan
•
Jadi
yang menentukan adalah iman, yang ditentukan oleh baiknya syahadatnya (rukun
pertama)
Kenapa syahadat
diletakkan di awal, karena syahadatain menjadi titik tolak baliknya rukun yang
lain. Syahadat adalah pintu masuk islam bagi orang kafir. Setelah mengucapkan
syahadat maka seorang menjadi muslim (apapun Niatnya).
Kandungan
Syahadat
Arti Syahadah
(“asyhadu”)
Pernyataan (اَلْإِعْلاَنُ)
Sumpah (اَلْقَسَمُ)
Janji (اَلْعَهْدُ)
Syahadah
Artinya PERNYATAAN
•
Bahasa
Arabnya: اَلإِقْرَارُ atau اَلإِعْلاَنُ (dalam bahasa Indonesia: Iklan, yang
seharusnya membacanya I’lan bukan iklan)
•
“Asyhadu”
berarti “aku menyatakan”
•
Kalau
dihubungkan dengan kalimat syahadat maka artinya “aku menyatakan bahwa tidak
ada ilah kecuali Allah, dan aku menyatakan bahwa Muhammad adalah utusan Allah”
Syahadat
Artinya SUMPAH
•
Kandungan
kedua dari syahadat adalah SUMPAH
•
Bahasa
Arabnya: اَلْقَسَمُ
•
“Asyhadu” berarti “aku bersumpah”
•
Dihubungkan
dengan kalimat syahadat maka artinya “aku bersumpah bahwa tidak ada ilah
kecuali Allah, dan aku bersumpah bahwa Muhammad adalah utusan Allah”
•
Sumpah
memberikan bobot kebenaran terhadap apa yang dinyatakan (makanya saksi sebelum
bersaksi harus disumpah)
•
Bahwa
yang dinyatakan itu tidak main-main, melainkan keluar dari hati yang paling
dalam
Dalil:
· Q.11: 112-113, istiqamah artinya tidak menyimpang
atau cenderung pada kekufuran. Q.17: 73-74, istiqamah tetap teguh, tahan dan
kuat dalam menghadapi dan melaksanakan perintah Allah. Q.42: 15, terus berjuang
menyampaikan ajaran Allah dengan tidak mengikuti hawa nafsu. Hadits: Abi Amr
atau Abi Amrah Sofyan bin Abdillah, ia berkata: “aku berkata: Wahai Rasulullah
katakanlah kepadaku tentang suatu perkataan yang aku tak akan dapat
menanyakannya kepada seseorang kecuali kepadamu’. Bersabdalah Rasulullah, katakanlah:
aku telah beriman kepada Allah, kemudian berlaku istiqamahlah kamu”. (Muslim).
· Q.41: 30-32, orang yang beristiqamah didukung
Malaikat yang akan menjadikannya berani, tenang dan optimis. Q.9: 52, sumber
keyakinan tentang qadha dan qadar yang menimbulkan keberanian, kecelakaan atau
kemudharatan hanyalah ketentuan Allah belaka. Q.3: 157-158, kemuliaan merupakan
anugerah Allah bagi orang-orang mukmin sehingga mereka tidak takut menyampaikan
risalah kebenaran, lihat Q.33: 39.
· Q.13: 28, ketenangan dapat diperoleh dengan mengingat
Allah. Q.47: 7, 3: 173, 33: 23, ketenangan yang diperoleh karena tawakkal
terhadap janji perlindungan Allah yang pasti sehingga timbul pula keberanian
menghadapi musuh. Ibnu Taimiyah berkata, “apa yang hendak dilakukan musuh-musuhku
terhadapku? Sesungguhnya surga aku terletak dihatiku. Dimanapun aku berada ia
selalu bersamaku. Sesungguhnya kematianku adalah syahid. Penjaraku adalah rasa
manis, sedangkan mengusirku bagiku adalah travelling. Ibnu Qayyim mengambil
perkataan seorang alim “sesungguhnya kita berada dalam kelezatan (hati) yang
seandainya anak-anak raja mengetahuinya tentu mereka ingin mengambilnya dengan
pedang-pedang mereka.
· Q.3: 160, optimis bahwa dengan pertolongan Allah tak
akan ada yang dapat mengalahkan. Q.33: 22-23, contoh optimis para sahabat Rasul
di perang Ahzab. Hadits, Rasulullah yakin akan mengalahkan Rumawi dan Parsi
dengan menjanjikan kepada Saraqah bin Malik akan memberikan gelang dan mahkota
Parsi dengan keislamannya. Hal ini kemudian terbukti dengan kemenangan kaum
muslimin dalam perang Qadissiyya.
اْلإِلَهِ
Kandungan Kata “Ilah”
Kata
ILAH
•
Terdiri
atas tiga hurup: alif, laam, dan haa
•
Kalau
merujuk ke kamus besar bahasa Arab maka ALIHA itu memiliki beberapa arti
–
Tenang/tentram
(سَكَنَ إِلَيْهِ)
–
Memohon
perlindungan (اِسْتَجَارَ بِهِ)
–
Yang
dituju karena rindunya (اِشْتَاقَ إِلَيْهِ)
–
Paling
dicintai/dirindukan (وُلِعَ بِهِ)
–
Mengabdi
(عَبَدَهُ)
Tenang/Tentram
(سَكَنَ إِلَيْهِ)
•
Berarti لاإله إلاالله maknanya “tidak ada yang dapat
memberikan ketenangan dan ketentraman kecuali Allah”
•
Seorang
Muslim harus yakin bahwa tidak ada yang dapat menenangkan dan menentramkan
kecuali menjalin hubungan dengan Allah
•
13:28 أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram)
•
10:7
ridho dan merasa tenang dengan kehidupan dunia (وَرَضُوا
بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا)
Memohon
Perlindungan (اِسْتَجَارَ بِهِ)
•
Berarti لاإله إلاالله maknanya “tidak ada yang dapat
memberikan perlindungan kecuali Allah”
•
72:6
minta perlindungan kepada jin, didapati adalah bencana dan dosa
•
Hadits:
meski semua makhluk melindungi seseorang tapi Allah hendak menimpakan bencana,
maka akan tertimpa bencana. Begitu pula sebaliknya
Yang Dituju Karena
Rindunya (اِشْتَاقَ إِلَيْهِ)
•
Berarti لاإله إلاالله maknanya “tidak ada yang dituju karena
rindunya kecuali Allah”
•
اللهُ غَايَتُنَا Allah tujuan kami
•
51:50-51
larilah kamu menuju Allah
–
Kalau
lari, tabiatnya muka ke depan dan tidak berpaling ke kiri dan ke kanan
–
Jangan
terbuai dengan dunia dan orang lain
•
18:28 وَلا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ (janganlah kedua
matamu berpaling dari mereka)
Paling
Dicintai/Dirindukan (وُلِعَ بِهِ)
•
Berarti لاإله إلاالله maknanya “tidak ada yang dicintai
atau dirindukan kecuali Allah”
•
Boleh
kita cinta anak, harta, dan yang lainnya, tapi yang paling dicintai haruslah
Allah
•
2:165
kecintaan seorang mu’min kepada Allah harus sangat cinta, bukan sama cintanya
dengan kepada selainNya
•
Kenapa
cintai tertinggi harus kepada Allah?
–
Karena
tabiat cinta itu menuntut pengorbanan
–
Menuruti
tuntutan anak, istri, dan lainnya tidak boleh bertentangan dengan Allah
Mengabdi (عَبَدَهُ)
•
Ini
arti ilah yang merangkum semua arti ilah di atas
•
Karena
mengabdi berarti
–
Merasa
tenang
–
Minta
perlindungan
–
Menuju
karena rindunya
–
Mencintai
•
Berarti لاإله إلاالله maknanya “tidak ada yang berhak
diabdi kecuali Allah”
Allah Pemilik
Otoritas (صَاحِبُ الْوِلاَيَةِ)
•
Hak
memerintah dan memimpin ada di Tangan Allah, bukan yang lain
•
7:54 أَلا لَهُ الْخَلْقُ وَالأمْرُ Ingatlah,
menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah
•
7:196 إِنَّ وَلِيِّيَ اللَّهُ الَّذِي نَزَّلَ الْكِتَابَ وَهُوَ
يَتَوَلَّى الصَّالِحِينَ Sesungguhnya pelindungku ialah Allah
yang telah menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang yang
saleh.
•
Kalau
ada manusia yang mengaku punya otoritas à merebut hak Allah = syirik
Allah Pemilik
Ketaatan (صَاحِبُ الطَّاعَةِ)
•
Ketaatan
yang utama adalah taat kepada Allah (4:59)
•
Ketaatan
kepada Rasul karena Rasul tidak pernah ma’siyat kepada Allah, sehingga nilai
ketaatannya sama (4:80)
•
Ketaatan
kepada ulil amri punya syarat, ulil amri itu taat kepada Allah
لَا
طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةٍ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوفِ
Tidak ada ketaatan
dalam ma’siyat, ketaatan itu hanya pada masalah ma’ruf (Muttafaq alaih)
Allah Pemilik
Kedaulatan (صَاحِبُ الْحَاكِمِيَّةِ)
•
Kedaulatan
ada di tangan Allah (6:57, 12:40,67)
إِنِ
الْحُكْمُ إِلا لِلَّهِ
Menetapkan hukum itu
hanyalah hak Allah
•
Kedaulatan
rakyat bermakna
–
Bagaimana
umat Islam sebagai mayoritas mendapatkan aspirasi-aspirasi yang Islami
–
Memastikan
bahwa negara ini adalah negara hukum, sehingga hak-hak terlindungi sesuai
tujuan-tujuan syari’at (مَقَاصِدُ الشَّرِيْعَةِ)
اَلْوَلاَءُ وَالْبَرَاءُ
Loyalitas dan Pemutusan Hubungan
Susunan Unik لاإله إلاالله
• Kalimat لاإله إلاالله memiliki susunan yang unik
لا ……. إلا ……..
• Jadi
yang dikehendaki adalah “peniadaan semuanya (ilah) dan pengokohan satu saja
(Allah)
– Tidak
kenal kompromi
– Harus
dihilangkan sebersih-bersihnya
• Itulah
gambaran kalimat لاإله إلاالله
• Hasilnya
adalah keimanan yang kokoh
• لاإله tanpa إلاالله
• Menolak
kebatilan tanpa mau menerima kebenaran
• Hasilnya
kebatilan lagi
• Mungkin
hanya rupanya yang berbeda, tapi tetap kebatilan (kebatilan baru)
• Contoh:
menolak kapitalisme tapi tidak mau menerima Islam, hasilnya
sosialisme/komunisme
Rincian Kalimat لاإله إلاالله
• Kalimat لاإله إلاالله terdiri atas empat kata
Ø لا
Ø إله
Ø إلا
Ø الله
• Masing-masing
memiliki fungsi
Ø لا fungsinya adalah meniadakan (اَلنَّفْيُ)
Atau makna yang
sejenis: menghancurkan, meruntuhkan, membabat, menghilangkan
• إله fungsinya sebagai yang ditiadakan (اَلْمَنْفِيُّ)
• Pembahasannya
sudah diuraikan di A03 Ma’nal Ilah
Keduanya mengandung maksud
bahwa kita harus berlepas diri dari semua ilah atau disebut dengan اَلْبَرَاءُ
Ø Ada empat
makna yang dimaksud oleh kata al-bara’
– Mengingkari
atau menolak (اَلْكُفْرُ)
– Memusuhi
(اَلْعَدَاوَةُ)
– Membenci
(اَلْبُغْضُ)
– Memutuskan
atau mengisolir (اَلْمُفَاصَلَةُ)
Jadi memutuskan
hubungan dengan semua ilah disertai pengingkaran, permusuhan dan kebencian.
Putus hubungan tanpa menolak, memusuhi dan membencinya à masih
mungkin balik lagi
Ø إِلاَّ fungsi sebagai pengecualian (الإِسْتِثْنَاءُ) tapi karena ada لا (meniadakan) maka fungsinya sebagai اَلإِثْبَاتُ (mengokohkan)
• اَلله adalah Dzat yang dikokohkan (اَلْمُثْبَتُ)
• Keduanya
mengandungkan maksud agar kita memberikan kesetiaan kita hanya kepada Allah
semata (اَلْوَلاَءُ)
No comments:
Post a Comment